PENGIRIMAN GRATIS untuk pembelian lebih dari $49,90

Baik Anda seorang pembangun rumah atau pekerja DIY, penting untuk memahami jenis dan aplikasi kayu. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dekat sifat-sifat utama, aplikasi, kelebihan dan kekurangan berbagai jenis kayu.

Kayu secara umum dikategorikan berdasarkan sifat, kekerasan, keawetannya, dan kegunaannya, dan dapat dibagi menjadi:

Kayu keras: Kayu keras biasanya berasal dari pohon berganti daun, lebih padat dan biasanya lebih tahan lama daripada kayu lunak.

Kayu lunak: Kayu lunak berasal dari pohon konifer dan kurang padat dibandingkan kayu keras.

Kayu Rekayasa: Kayu rekayasa adalah material yang terbuat dari beberapa lapisan kayu atau serpihan kayu yang direkatkan atau dipadatkan.

Bambu: Meskipun bukan kayu tradisional, bambu memiliki sifat seperti kayu dan keras serta tahan lama.

Berikut ini adalah deskripsi beberapa jenis kayu yang umum digunakan untuk setiap jenis kayu:


1. Kayu keras

Ek

Kayu keras yang sangat populer ini merupakan salah satu kayu yang paling umum di Amerika Serikat. Kayu ini hadir dalam berbagai spesies, termasuk Red Oak dan White Oak. Dengan tekstur yang keras dan serat yang menonjol, warna kayu ek berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua dan memiliki keindahan alami.

Aplikasi: membuat lantai, perahu, lemari.

Kelebihan:

Keras dan tahan lama: kekuatan dan daya tahan yang sangat baik untuk menahan keausan dan tekanan sehari-hari.
Serat yang menarik: serat yang kaya dan indah alami, sehingga sering digunakan pada furnitur kelas atas dan produksi dekoratif.
Mudah dikerjakan: kayu ek relatif mudah dikerjakan dan dapat digunakan untuk berbagai bentuk dan ukiran.
Tahan terhadap kelembapan: ketahanan yang baik terhadap kelembapan.

Kontra:

Berat: dapat sulit untuk ditangani dan digunakan.
Mahal: Kayu ek berkualitas cenderung lebih mahal.
Rawan penyusutan: menyusut di lingkungan kering, jadi perlu diperhatikan kadar air dan perawatan kayu selama pembuatan.
Rentan terhadap serangga: dapat menarik hama seperti kumbang bubuk.

Kacang kenari

Walnut, yang sering disebut sebagai Black Walnut, adalah kayu keras populer lainnya yang tumbuh di Amerika Serikat bagian timur. Kayu ini menghasilkan kayu berwarna cokelat tua yang disukai oleh penggemar kerajinan kayu dan memiliki garis-garis gelap dan serat kayu yang tebal.

Aplikasi: furnitur kelas atas, kerajinan kayu, lantai kayu keras kelas atas

Kelebihan:

Warna Kaya: Warna gelap dan elegan menambah kehangatan.
Kemampuan kerja yang baik: kenari hitam mudah dikerjakan dan diukir, dan dapat dengan mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan desain
Berbutir halus: dapat dipoles hingga hasil akhir sangat mengilap.
Stabil: tidak mudah melengkung dan menyusut

Kontra:

Mahal: biasanya lebih mahal daripada kayu keras domestik lainnya karena sifatnya yang regional dan berharga.
Mungkin Alergen: Beberapa orang mungkin alergi terhadap komponen kayu dalam kenari hitam.
Agak lunak: Tidak sekeras kayu keras lainnya.
Sulit untuk dicat: Karena kandungan minyak alami yang tinggi, dapat mempengaruhi daya rekat cat dan memerlukan perawatan khusus.

Maple

Maple adalah kayu keras yang umum ditemukan di daerah beriklim sedang di Belahan Bumi Utara, terutama di Amerika Utara. Kayu ini bertekstur keras dan berwarna cerah.

Aplikasi: lantai, alat musik, dan tongkat baseball

Kelebihan:


Keras dan tahan lama: maple memiliki kekerasan dan kepadatan tinggi, ketahanan abrasi yang baik, tidak mudah melengkung atau retak.
Menarik: warna terang dan serat seragam untuk berbagai hasil akhir.
Stabil: tahan terhadap lengkungan dan puntiran.
Menyenangkan secara estetika: efek dekoratif yang baik, cocok untuk berbagai gaya desain

Kontra:

Sulit diwarnai: bahkan pewarnaannya pun bisa jadi sulit.
Mahal: dibandingkan dengan beberapa kayu lunak umum seperti pinus, maple lebih mahal dan karenanya lebih mahal.
Persyaratan pengeringan yang tinggi: maple lebih sensitif terhadap perubahan kelembapan di lingkungan, jadi perlu dikeringkan dengan baik sebelum digunakan untuk memastikan stabilitasnya.
Mudah terbakar: peralatan dapat meninggalkan bekas terbakar jika tidak ditangani dengan hati-hati.


2. Kayu Lunak

Pohon cedar

adalah kayu yang sangat aromatik, tahan terhadap serangga, dan tahan terhadap pembusukan. Cedar dikenal karena keawetannya dan keindahannya.

Aplikasi: pembuatan furnitur, struktur bangunan luar ruangan seperti dek dan furnitur teras

Kelebihan:

Aromatik: memiliki bau yang menyenangkan dan khas.
TAHAN CUACA: Cocok untuk penggunaan di luar ruangan dan tahan terhadap pembusukan.
Pengusir serangga: secara alami mengusir ngengat dan serangga lainnya.
Ringan: mudah digunakan dan dipasang.

Kontra:

Lunak: mudah tergores dan penyok.
Sensitif terhadap kelembapan: dapat melengkung atau terpelintir.
Warna tidak konsisten: menjadi gelap atau berubah seiring waktu.
Mahal: kayu cedar berkualitas mahal harganya.


Pinus

Pinus merupakan salah satu pohon paling populer di Amerika Serikat. Teksturnya sangat lembut dan sangat mudah diolah. Beberapa varietas pinus yang umum termasuk pinus kuning, pinus gula, pinus kuning selatan, dan pinus putih.

Aplikasi: struktur bangunan seperti rangka, dinding luar, balok atap, dll., pembuatan furnitur, kerajinan kayu

Kelebihan:

Terjangkau: biasanya harganya rendah, kayu ini terjangkau untuk penggunaan berskala besar dan proyek berbiaya rendah.
Ringan: mudah ditangani dan digunakan.
Serbaguna: cocok untuk berbagai aplikasi dan hasil akhir.
Berkelanjutan: biasanya dari spesies yang tumbuh cepat.

Kontra:

Rawan melengkung: Pinus rawan melengkung dan retak di lingkungan lembap, sehingga memerlukan perlindungan dan perawatan ekstra.
Kesulitan dalam persiapan permukaan: Struktur butiran tidak rata, mungkin tidak cukup seragam untuk persiapan permukaan dan pengecatan, sehingga memerlukan perawatan tambahan.
Kandungan resin: Getah dapat merembes keluar dan memengaruhi hasil akhir.
Daya tahan buruk: daya tahan rendah, rentan terhadap kelembaban, pembusukan, dan serangga.

3. Kayu Rekayasa

Kayu komposit

Kayu lapis adalah jenis kayu yang terdiri dari beberapa lapisan papan kayu tipis yang direkatkan dengan perekat. Papan-papan ini dilaminasi dalam arah yang saling terkait untuk membentuk struktur monolitik yang kuat. Kayu lapis biasanya terbuat dari kayu keras atau kayu lunak dan dapat diproduksi dengan perekat dan tekanan yang berbeda sesuai kebutuhan.

Aplikasi: lantai, panel dinding, struktur atap, partisi dan bahan struktural lainnya

Kelebihan:

Kekuatan dan Stabilitas: Kekuatan dan stabilitas tinggi, tidak mudah berubah bentuk atau retak.

Fleksibilitas: Berbagai jenis kayu dan lem dapat dipilih sesuai kebutuhan untuk memenuhi persyaratan proyek tertentu.

Keterjangkauan: Kayu lapis lebih murah untuk diproduksi daripada beberapa material kayu padat.

Ramah Lingkungan: Kayu lapis dapat memanfaatkan sepenuhnya limbah kayu dan kayu di bawah standar, yang membantu mengurangi penggundulan hutan dan pemborosan sumber daya.

Kontra:

Rentan terhadap kelembapan: Bagian kayu lapis yang direkatkan dapat terpengaruh oleh kelembapan, yang menyebabkan kayu lapis melengkung atau rusak.

Sulit Diperbaiki: Dibandingkan dengan kayu padat, kayu lapis seringkali sulit diperbaiki jika rusak, seringkali memerlukan penggantian seluruh panel.

Penampilan bertekstur: Karena lapisan luar kayu lapis biasanya berupa lembaran kayu tipis, tampilannya tidak alami dan bertekstur seperti kayu solid.


Papan Untai Berorientasi

Oriented Strand Board, yang biasa disebut OSB, adalah produk kayu rekayasa yang sering digunakan sebagai pengganti kayu lapis. Kayunya dibuat menggunakan potongan-potongan kayu yang disusun dalam pola silang yang dikombinasikan dengan resin dan mengalami proses pemanasan termal.

Aplikasi: selubung untuk lantai, dinding, atap

Kelebihan:


Kuat: Terdiri dari partikel kayu dan lem, memiliki stabilitas struktural dan kekuatan tekan yang baik.
Murah: Dibandingkan dengan beberapa produk kayu lainnya, OSB relatif murah untuk diproduksi.
Permukaan Halus: Karena diproduksi di bawah tekanan tinggi, OSB seringkali memiliki permukaan yang sangat halus yang cocok untuk pengecatan, pelapisan atau perawatan dekoratif.
Berkelanjutan secara Lingkungan: Diproduksi dari limbah kayu dan sumber daya terbarukan, membantu mengurangi penggundulan hutan dan polusi lingkungan.

Kontra:


Rentan terhadap deformasi kelembaban: Mudah menyerap air dan membengkak serta berubah bentuk di lingkungan lembab, jadi Anda perlu memperhatikan perawatan antilembap saat menggunakannya.

Papan Serat Kepadatan Sedang

Papan Serat Kepadatan Menengah (sering disebut MDF) adalah produk kayu rekayasa lainnya, mirip dengan HDF atau Papan Serat Kepadatan Tinggi, tetapi dengan kepadatan total yang lebih rendah.

Aplikasi: furnitur, lemari, pintu, jendela, lantai, panel dinding, panel dekoratif, kotak kemasan, dll.

Kelebihan:

Permukaan Halus: Permukaannya sangat halus dan cocok untuk pengecatan, pelapisan dan pelapisan ulang, memberikan hasil akhir berkualitas tinggi.
Kuat dan Tahan Lama: MDF memiliki kekuatan tekan dan daya tahan yang tinggi karena pencampuran serat dan pengikat yang seragam serta pemrosesan tekanan tinggi.
Mudah diproses: Mudah dipotong, dibor, diukir, dan digergaji, dan dapat memenuhi kebutuhan pemrosesan berbagai bentuk dan ukuran yang rumit.
Berkelanjutan secara lingkungan: Serat kayu yang digunakan biasanya berasal dari limbah kayu dan sumber daya terbarukan, yang membantu mengurangi limbah kayu dan polusi lingkungan.

Kontra:

Penyerapan dan pembengkakan air: Sangat sensitif terhadap kelembaban, mudah menyerap air dan membengkak serta melengkung.
Kerapuhan: Relatif keras tetapi juga rentan terhadap kerusakan permukaan dan keausan tepi, memerlukan penanganan yang hati-hati untuk menghindari kerusakan.
Kapasitas menahan beban terbatas: Dibandingkan dengan beberapa bahan kayu padat atau logam, MDF memiliki kapasitas menahan beban yang relatif rendah dan tidak cocok untuk struktur penahan beban.


4. Kayu bambu

Bambu

Meskipun bambu secara teknis merupakan rumput dan bukan kayu, bambu dapat digunakan untuk membangun banyak hal karena kekerasan dan kepadatan batang tanaman tersebut. Bambu tumbuh subur di daerah beriklim tropis dan terdapat banyak spesies berbeda yang sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya.

Aplikasi: furnitur taman, dekorasi taman, pagar dan layar privasi

Kelebihan:

Berkelanjutan secara lingkungan: tanaman yang tumbuh cepat yang tumbuh lebih cepat daripada banyak spesies kayu dan karenanya sangat terbarukan.

Keras dan tahan lama: memiliki kekuatan tekan dan lentur yang sangat baik.

Ringan dan portabel: Bambu memiliki kepadatan lebih rendah dan lebih ringan dari kayu.

Antibakteri dan Anti-korosif: Memiliki sifat antibakteri dan anti-korosif alami yang mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Kontra:

Rentan terhadap kelembapan: Kandungan air yang lebih tinggi membuatnya rentan terhadap pemuaian dan deformasi akibat kelembapan.

Kondisi tumbuh terbatas: Bambu biasanya tumbuh pada kondisi iklim dan tanah tertentu, sehingga budidayanya terbatas dan mungkin tidak dapat dilakukan dalam skala besar di semua daerah.

Harga yang relatif tinggi: Produk bambu biasanya relatif mahal karena tingginya biaya yang dikeluarkan untuk penanaman dan pengolahan.

Alat Pelindung Diri (APD) untuk Pekerjaan Pertukangan


Masker debu (termasuk beberapa masker debu terbaik yang tersedia di pasaran): Lindungi paru-paru Anda dari serpihan kayu, debu, dan partikel udara lainnya. Carilah masker debu dengan efisiensi penyaringan tinggi dan pas untuk memastikan perlindungan optimal.


Kacamata/kacamata pengaman: Lindungi mata Anda dari serpihan kayu, debu, dan kotoran akibat pemotongan, pengeboran, atau pengamplasan.

Perlindungan pendengaran: Kurangi kebisingan dari peralatan listrik seperti gergaji dan bor untuk mencegah kerusakan pendengaran.

Sekarang setelah Anda mempelajari tentang karakteristik dan aplikasi berbagai jenis kayu, semoga Anda akan lebih mudah memilih kayu yang tepat untuk proyek pertukangan kayu Anda.

Tinggalkan komentar

Harap dicatat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.

Situs ini dilindungi oleh hCaptcha dan berlaku Kebijakan Privasi serta Ketentuan Layanan hCaptcha.